BimbelCo.ID - Bimbingan Belajar Online Gratis Situs Website Bimbingan Belajar Online Untuk SD|SMP|SMA|Perguran Tinggi Secara Gratis Dan Berisikan Materi Secara Lengkap Apayang dimaksud dengan budaya politik militan - 3365932 Mardiansyah1 Mardiansyah1 06.09.2015 PPKn Sekolah Menengah Atas terjawab Apa yang dimaksud dengan budaya politik militan 1 Lihat jawaban Iklan Iklan HenryThomas HenryThomas Budaya politik adalah pola perilaku yang dimana suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, norma kebiasaan Budayapolitik militan adalah budaya politik dimana perbedaan dianggap sebagai usaha jahat dan akan dicari kambing hitamnya ketika ada krisis. 5. Budaya Politik Mobilisasi. Budaya politik mobilisasi adalah budaya politik yang mendorong sekelompok masyarakat untuk mengikut kemauan suatu kelompok politik secara paksa atau tanpa mengindahkan DiIndonesia memakai budaya politik partisipan karena telah bebasnya Demokrasi, partisipatifnya masyarakat dan tidak tunduk dari keputusan atau kinerja pemerintah baru etika. Itulah ulasan tentang √ Budaya Politik : Pengertian, Macam, Ciri, Tipe, Klasifikasi & Contohnya Lengkap. Semoga apa yang diuals diatas bermanfaat bagi pembaca. sekian Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. - Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Setiap unsur masyarakat memiliki perbedaan pola budaya politiknya. Seperti antara masyarakat umum dengan para elitnya. Dikutip dari buku Sistem Politik 2007 oleh A. Rahman, budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai yang terdiri dari ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul, dan mithos. Budaya politik dapat diartikan sebagai suatu orientasi atau pola, kebiasaan masyarakat dalam memandang dan merespon suatu sistem politik yang mana tindakan yang dilakukan oleh masyarakat ini mempengaruhi sistem politik itu sendiri. Budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, partisipasi masyarakat dalam Pemilu, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah. Baca juga Landasan Idiil Politik Luar Negeri Indonesia Jenis-jenis budaya politik Dilansir dari buku Budaya Politik, Tingkah Laku, Politik, dan Demokrasi di Lima Negara 2005 oleh Gabriel A. Almond, berdasarkan orientasinya, terdapat tiga budaya politik, yakni Budaya politik parokial Budaya politik dimana tingkat partisipasi politiknya rendah, merupakan jenis budaya politik parokial. Budaya di mana masyarakat dapat dikatakan parokial jika frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol. Budaya politik tipe ini juga memperlihatkan bahwa masyarakatnya tidak memiliki minat maupun kemampuan untuk berpartisipasi dalam politik. Budaya politik tipe ini terlihat jelas pada kelompok masyarakat tradisional. Pengertian Budaya Politik – Budaya politik merupakan salah satu aspek krusial dalam kehidupan politik sebuah negara. Budaya politik mencakup nilai-nilai, keyakinan, norma, dan perilaku politik nan dipegang oleh masyarakat dalam menjalankan aktivitas budaya politik sendiri dapat diartikan sebagai suatu konsep nan menjelaskan tentang gimana masyarakat alias perseorangan dalam suatu negara memahami, menginternalisasi, dan mengaplikasikan nilai-nilai politik nan ada dalam kehidupan memahami budaya politik sebuah negara, dapat membantu kita untuk memahami perilaku politik masyarakat dan memperdalam pemahaman tentang sistem politik negara by Grégory ROOSE from Pixabay Artikel ini bakal membahas lebih lanjut tentang pengertian budaya politik, termasuk jenis-jenis dan faktor-faktor nan mempengaruhinya. Table of Contents Pengertian Budaya PolitikBudaya politik dapat didefinisikan sebagai seperangkat nilai, keyakinan, norma, dan perilaku politik nan dipegang oleh masyarakat dalam menjalankan aktivitas politik. Budaya politik mencerminkan langkah masyarakat dalam memandang dan merespons persoalan politik, serta langkah mereka berperan-serta dalam aktivitas politik merupakan suatu konsep nan sangat krusial dalam memahami sistem politik suatu negara. Setiap negara mempunyai budaya politik nan berbeda, nan dipengaruhi oleh sejarah, nilai, dan tradisi masyarakatnya. Budaya politik nan kuat dapat memperkuat stabilitas politik sebuah negara, sementara budaya politik nan lemah alias negatif dapat memperlemah stabilitas politik umum, terdapat tiga jenis budaya politik, ialah partisipan, subjek, dan parokial. Budaya politik partisipan adalah budaya politik nan memberikan kesempatan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam aktivitas politik subjek adalah budaya politik nan mengajarkan bahwa masyarakat hanya memerlukan pemimpin nan kuat untuk memimpin mereka. Sedangkan budaya politik parokial adalah budaya politik nan mengajarkan bahwa politik bukanlah perihal nan krusial alias hanya merupakan urusan sekelompok orang seperti sejarah, tradisi, agama, dan lingkungan sosial juga mempengaruhi budaya politik suatu negara. Sebagai contoh, negara-negara nan mempunyai sejarah panjang kerakyatan condong mempunyai budaya politik partisipan nan kuat, sedangkan negara-negara nan mempunyai sejarah panjang otoritarianisme condong mempunyai budaya politik banyak mahir dalam bagian politik nan telah mempelajari konsep budaya politik, sehingga wajar jika terdapat banyak ragam konsep mengenai budaya politik di begitu, jika diperhatikan dengan saksama, konsep-konsep tersebut sebenarnya tidak mempunyai perbedaan nan signifikan dan tetap mencakup pemahaman nan adalah beberapa pengertian budaya politik menurut beberapa mahir dalam bagian Gabriel A. Almond dan Sidney VerbaMenurut Almond dan Verba, budaya politik adalah suatu pola sistematis dari orientasi-orientasi kebijakan policy orientations nan dikembangkan dan diwarisi dari generasi ke generasi. Pola ini mencakup tiga dimensi, ialah pola pemikiran cognitive, pola emosi affective, dan pola perilaku behavioral.2. Lucian W. PyeMenurut Pye, budaya politik adalah suatu konsep tentang nilai-nilai, keyakinan, dan perilaku politik masyarakat dalam suatu sistem politik. Konsep ini mencakup dua aspek, ialah kecenderungan masyarakat untuk mengikuti alias menolak kekuasaan politik, serta langkah masyarakat mengatur diri mereka sendiri dan David E. ApterMenurut Apter, budaya politik adalah suatu sistem nilai-nilai, keyakinan, dan sikap nan membentuk orientasi umum terhadap politik. Konsep ini mencakup aspek-aspek seperti partisipasi politik, pengambilan keputusan, serta keterlibatan masyarakat dalam kehidupan Robert D. PutnamMenurut Putnam, budaya politik adalah suatu pola dari nilai-nilai, norma, dan perilaku politik masyarakat dalam suatu negara. Konsep ini mencakup aspek-aspek seperti tingkat kepercayaan, partisipasi politik, dan keaktifan masyarakat dalam aktivitas Samuel P. HuntingtonMenurut Huntington, budaya politik adalah suatu sistem nilai dan kepercayaan nan mengatur hubungan antara masyarakat dan pemerintah. Konsep ini mencakup beragam aspek seperti partisipasi politik, solidaritas sosial, dan orientasi terhadap Clifford GeertzMenurut Geertz, budaya politik adalah suatu sistem simbol dan makna nan digunakan oleh masyarakat untuk memahami dan merespon persoalan politik. Konsep ini mencakup beragam aspek seperti narasi politik, mitos politik, dan tafsir David EastonMenurut Easton, budaya politik adalah suatu konsep tentang orientasi umum masyarakat terhadap aktivitas politik. Konsep ini mencakup beragam aspek seperti partisipasi politik, pengambilan keputusan, dan nilai-nilai nan dipegang oleh masyarakat mengenai dengan aktivitas Sidney VerbaMenurut Verba, budaya politik adalah suatu pola perilaku politik nan dipegang oleh masyarakat. Konsep ini mencakup beragam aspek seperti partisipasi politik, pengambilan keputusan, dan keterlibatan masyarakat dalam aktivitas Budaya PolitikOrientasi dalam budaya politik merujuk pada sikap, nilai, dan kepercayaan nan membentuk pandangan seseorang terhadap politik dan langkah berperan-serta dalam aktivitas juga dapat mempengaruhi perilaku politik seseorang, seperti dalam memilih calon pemimpin alias memilih partai contoh orientasi dalam budaya politik antara lain1. Orientasi kebangsaanOrientasi ini menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan perseorangan alias kelompok. Pemilih dengan orientasi ini condong memilih pemimpin nan dianggap bisa memajukan dan mengembangkan Orientasi ideologiOrientasi ini didasarkan pada kepercayaan terhadap ideologi tertentu, seperti konservatisme, liberalisme, alias sosialisme. Pemilih dengan orientasi ini condong memilih partai alias calon pemimpin nan mewakili ideologi nan Orientasi pragmatismeOrientasi ini menempatkan kepentingan praktis dan efektifitas di atas kepercayaan ideologis alias kebangsaan. Pemilih dengan orientasi ini condong memilih pemimpin nan dianggap bisa memberikan faedah nyata bagi kehidupan Orientasi partisipatifOrientasi ini menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam aktivitas politik. Pemilih dengan orientasi ini condong berperan-serta dalam beragam aktivitas politik, seperti kampanye alias tindakan dalam budaya politik dapat berbeda-beda pada masyarakat nan berbeda-beda, tergantung pada sejarah, budaya, dan kondisi sosial-politik di wilayah Budaya PolitikBudaya politik mempunyai beberapa karakter nan dapat mempengaruhi langkah masyarakat terlibat dalam aktivitas adalah beberapa karakter budaya politik1. Partisipasi politikKarakteristik nan paling mencolok dari budaya politik adalah tingkat partisipasi politik partisipasi politik dapat mencakup beragam aktivitas, mulai dari pemilihan umum, demonstrasi, tindakan protes, hingga kampanye Orientasi terhadap kekuasaanBudaya politik juga mencakup orientasi masyarakat terhadap kekuasaan. Orientasi ini dapat mencakup pandangan masyarakat terhadap kekuasaan, langkah masyarakat memperoleh dan mempertahankan kekuasaan, dan gimana masyarakat merespons penggunaan kekuasaan oleh Pengambilan keputusan politikBudaya politik dapat mempengaruhi langkah masyarakat mengambil keputusan politik. Masyarakat nan mempunyai budaya politik partisipatif condong lebih terlibat dalam pengambilan keputusan politik dan mempunyai akses nan lebih baik ke info Solidaritas sosialBudaya politik dapat mencakup tingkat solidaritas sosial masyarakat dalam perihal politik. Tingkat solidaritas sosial dapat mempengaruhi tingkat partisipasi politik, kepercayaan pada pemerintah, dan support terhadap kebijakan Nilai politikBudaya politik juga mencakup nilai-nilai politik nan dipegang oleh masyarakat. Nilai-nilai ini dapat mencakup nilai-nilai demokrasi, kebebasan, keadilan, dan keseimbangan keseluruhan, karakter budaya politik mencakup beragam aspek nan dapat mempengaruhi langkah masyarakat terlibat dalam aktivitas politik. Dalam budaya politik nan partisipatif dan inklusif, masyarakat condong lebih terlibat dalam pengambilan keputusan politik dan mempunyai pengaruh nan lebih besar terhadap kebijakan Budaya Politik Berdasarkan Tipe-TipenyaNegara nan mempunyai system ekonomi dan teknologi nan kompleks pasti bakal menuntut kerjasama nan lebih luas untuk memperpadukan ketrampilan dan kerjasama ini dapat diukur dari sikap orang terhadap orang lain. Pada kondisi seperti ini, budaya politik mempunyai kecendrungan sikap toleransi alias sikap militant. Berikut pengertian kedua sikap tersebut1. Budaya Politik ToleransiBudaya politik toleransi adalah jenis budaya politik di mana masyarakatnya condong menghargai kebebasan dan kewenangan asasi manusia, serta menghargai perbedaan pendapat dan dari budaya politik toleransi antara lainMasyarakatnya terbuka terhadap perbedaan pendapat dan kepercayaan, serta condong menghargai kewenangan asasi politik nan cukup tinggi, terutama dalam aktivitas politik nan berangkaian dengan kewenangan asasi manusia dan kebebasan partai politik nan relatif lemah, lantaran masyarakatnya lebih konsentrasi pada isu-isu sosial dan kewenangan asasi dari budaya politik toleransi adalah terciptanya kebebasan dan kewenangan asasi manusia nan lebih baik, serta terbentuknya masyarakat nan inklusif dan menghargai Budaya Politik MilitanBudaya politik militan adalah jenis budaya politik di mana masyarakatnya condong ekstrem dalam mendukung suatu partai politik alias aktivitas politik dari budaya politik militan antara lainPartisipasi politik nan sangat tinggi, terutama dalam aktivitas politik nan berangkaian dengan partai politik alias aktivitas politik menggunakan cara-cara nan ekstrim alias keras dalam menghadapi musuh partai politik alias aktivitas politik nan sangat kuat, sehingga masyarakatnya condong hanya mendukung suatu partai politik alias aktivitas politik tertentu tanpa mempertimbangkan isu-isu nan dari budaya politik militan adalah terjadi polarisasi politik nan tinggi, serta terkadang munculnya kekerasan alias bentrok politik nan merugikan Budaya Politik KaulaBudaya politik kaula adalah jenis budaya politik di mana masyarakatnya condong memperkuat solidaritas sosial dan saling membantu dalam pengambilan keputusan dari budaya politik kaula antara lainMasyarakatnya condong menghargai nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan politik nan tinggi, terutama dalam aktivitas politik nan berangkaian dengan masalah sosial alias kepentingan partai politik nan relatif lemah, lantaran masyarakatnya lebih konsentrasi pada masalah sosial alias kepentingan dari budaya politik kaula adalah terciptanya masyarakat nan solid dan saling mendukung dalam pengambilan keputusan politik, serta terbentuknya kebijakan publik nan lebih responsif terhadap kepentingan Budaya Politik ParokialBudaya politik parokial terjadi pada masyarakat nan tidak mempunyai minat nan besar terhadap politik dan condong mempercayakan keputusan politik kepada pemimpin tradisional alias elit nan mempunyai budaya politik parokial condong pasif dalam perihal politik dan lebih konsentrasi pada urusan pribadi alias golongan Budaya Politik PartisipanBudaya politik partisipan terjadi pada masyarakat nan aktif terlibat dalam aktivitas politik dan mempunyai minat nan tinggi terhadap nan mempunyai budaya politik partisipan condong mempunyai pengetahuan dan keahlian politik nan lebih baik, serta lebih terlibat dalam pengambilan keputusan Budaya Politik nan Berkembang Di IndonesiaSistem budaya politik di Indonesia sendiri didasarkan pada style politik nan berkembang di Indonesia saat ini. berikut adalah pembagian tipe-tipe budaya politik nan sedang berkembang di Budaya Politik TradisionalBudaya Politik Tradisional adalah suatu corak budaya politik nan didasarkan pada kepercayaan, norma, dan nilai-nilai nan telah ada dalam masyarakat selama politik ini condong berkarakter konservatif dan kurang terbuka terhadap politik dalam budaya politik tradisional lebih terbatas dan biasanya dilakukan oleh kalangan elit alias tokoh-tokoh nan dihormati dalam Budaya Politik IslamBudaya Politik Islam adalah suatu corak budaya politik nan didasarkan pada aliran kepercayaan politik ini mencakup nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran, dan kebijakan nan merupakan prinsip dasar dalam politik dalam budaya politik Islam disesuaikan dengan aliran kepercayaan dan tidak melanggar nilai-nilai nan terkandung dalam Budaya Politik ModernBudaya Politik Modern adalah suatu corak budaya politik nan condong lebih terbuka terhadap perubahan dan politik ini mencakup nilai-nilai seperti partisipasi politik nan aktif, keterbukaan, dan politik dalam budaya politik modern dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya batas politik modern juga memungkinkan adanya perkembangan teknologi dan info sebagai sarana partisipasi politik nan lebih luas dan budaya politik nan berkembang di Indonesia, dibagi lagi menjadi tiga bagian nan secara langsung dijabarkan oleh Geertz. Berikut 3 pembagian jenis politik di Budaya Politik AbanganBudaya Politik Abangan adalah suatu corak budaya politik di Indonesia nan mempunyai karakter unik berupa percampuran antara kepercayaan dan praktik keagamaan tradisional dengan kepercayaan politik ini condong lebih santuy dan toleran terhadap politik dalam budaya politik abangan lebih terbuka bagi masyarakat umum dan tidak terbatas pada kalangan elit alias tokoh-tokoh nan Budaya Politik SantriBudaya Politik Santri adalah suatu corak budaya politik di Indonesia nan didasarkan pada aliran kepercayaan Islam dan kebiasaan-kebiasaan nan ada dalam politik ini condong konservatif dan berorientasi pada aktivitas keagamaan dan pendidikan. Partisipasi politik dalam budaya politik santri dilakukan secara hati-hati dan didasarkan pada prinsip kebenaran dan keadilan nan terkandung dalam aliran Budaya Politik PriyayiBudaya Politik Priyayi adalah suatu corak budaya politik di Indonesia nan berorientasi pada tradisi kearistokratan. Budaya politik ini condong memandang diri sebagai golongan elit nan berkuasa memerintah dan mengambil keputusan politik dalam budaya politik priyayi lebih terbatas dan hanya dilakukan oleh kalangan elit alias orang nan mempunyai kepentingan politik priyayi juga condong mempertahankan nilai-nilai dan praktik-praktik tradisional nan telah ada dalam masyarakat selama kesimpulannya, budaya politik adalah suatu corak kebudayaan nan mempengaruhi cara-cara orang dalam berperan-serta dan terlibat dalam politik. Terdapat beragam jenis dan karakter budaya politik di Indonesia nan mencerminkan keanekaragaman masyarakat dan sejarah lantaran itu, memahami budaya politik sangat krusial dalam rangka membangun dan menjaga stabilitas politik, demokrasi, serta kesejahteraan mengetahui beragam jenis budaya politik nan ada, kita dapat memahami lebih dalam dinamika politik di Indonesia serta menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. - Dalam sebuah masyarakat yang maju, di mana demokrasi modern berlaku, ditemukan sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga dalam sistem politik. Contohnya adalah seseorang akan berharap untuk percaya akan diperlakukan secara adil oleh sebuah pelayanan publik. Dalam masyarakat yang kurang maju, harapan akan keadilan frekuensinya lebih sedikit. Budaya menjadi tidak relevan ketika pembangunan nasional didominasi sistem kapitalis dunia. Akan tetapi, pascaperang dingin, munculnya perbedaan etnis dan nasionalisme menjadi isyarat pentingnya faktor Budaya Politik Budaya politik adalah nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan dari masyarakat tertetu yang diperoleh melalui sosialisasi dan memengaruhi perilaku politik. Budaya politik juga didefinisikan sebagai sistem kepercayaan, simbol ekspresif, dan nilai nilai yang menggambarkan situasi di mana tindakan politik dilakukan. Akumulasi pengalaman hostoris dan tradisi dominan di masyarakat akan menentukan tindakan pemerintah yang paling tepat. Baca juga Budaya Politik Definisi dan Tipe-TipenyaBentuk budaya politik dalam sebuah masyarakat dipengaruhi oleh sejarah perkembangan dari sistem, agama yang ada dalam masyarakat tersebut, kesukuan, status sosial, konsep kekuasaan, dan kepemimpinan. Karakteristik Budaya Politik Budaya politik sebuah negara dapat dikenali dari karakteristiknya. Berikut karakteristik budaya politik secara umum Adanya pola perilaku pejabat maupun aparat pemerintahan dalam sebuah negara. Adanya kebiasaan politik yang berkaitan dengan proses legitimasi. Adanya kekhasan aturan kekuasaan dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. Adanya gejolak di masyarakat dalam menyikapi berjalannya kekuasaan di sebuah negara. Menganut sistem multipartai dan ragam kegiatannya dalam masyarakat. Adanya proses dalam pembuatan suatu kebijakan pemerintah. Orientasi Budaya Politik Budaya politik yang berkembang di sebuah negara sangat bergantung pada orientasi atau persepsi politik yang diterima atau dimiliki oleh masyarakatnya. Orientasi politik tersebut meliputi Sistem Politik Secara Holistik Melingkupi tingkat pengetahuan, luapan perasaan yang dipengaruhi sejarah masa lalu, volume wilayah, hukum dasar negara atau sistem politik. Proses Masukan atau Input Melingkupi observasi atas partai politik, kelompok penekan, dan kelompok kepentingan, serta sarana komunikasi massa yang aktual. Proses Hasil atau Output Melingkupi penetapan peraturan perundang-undangan oleh lenbaga legislatif, pengaplikasian peraturan oleh lembaga legislatif, dan pengawasan oleh lembaga yudikatif. Diri Sendiri Melingkup intervensi individu terhadap suatu lingkungan atau komunitas yang dapat berpengaruh di wilayah sistem politik. Baca juga Budaya Politik Kaula Subyek Tipe-tipe Budaya Poitik Almond dan Powel mengklasifikasikan budaya politik menjadi tiga tipe, yaitu Budaya Politik Parokial Budaya politik yang level partisipasinya sangat rendah. Dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah atau buta huruf. Budaya Politik Kaula Budaya politik dalam komunitas atau masyarakat yang cukup maju baik sosial maupun ekonomi, tetapi sikapnya pasif terhadap politik. Budaya politik Partisipan Budaya politik di mana kesadaran masyarakatnya sangat tinggi untuk aktif dalam aktivitas politik. Budaya politik partisipan adalah budaya politik paling baik. Referensi Harnawansyah Fadhillah. 2020. Sistem Politik Indonesia. Surabaya Scopindo Media Pustaka Darmawan, Ikhsan. 2015. Mengenal Ilmu Politik. Jakarta Penerbit Buku Kompas Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. - Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Budaya politik dilihat melalui sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dan semua bagiannya. Pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh anggota suatu sistem politik. Sehingga dapat terlihat bagaimana pola-pola khusus yang ada di masyarakat dapat didistribusikan untuk mencapai tujuan politik di antara masyarakat bangsa politik dalam masyarakat secara garis besar dibedakan ke dalam tiga macam budaya politik. Berikut tiga macam budaya politik Budaya Politik Apatis Budaya politik apatis adalah budaya politik suatu masyarakat yang apabila dilihat dari partisipasinya terhadap pemerintahan dan negara sangat rendah. Sifat-sifat dalam budaya politik apatis adalah tidak peduli, masa bodoh, dan pasif. Sebagian besar masyarakat dalam budaya politik ini memiliki tingkat pendidikan yang rendah atau fungsi sosialisasi politik tidak menjangkaunya. Salah satu faktornya adalah letak wilayahnya yang sangat terpencil. Baca juga Pengertian Budaya Politik Menurut Ahli Akan tetapi, ada pula budaya politik apatis yang disengaja karena kejenuhan masyarakat dengan politik dan menganggap partisipasi yang dilakukan tidak lagi memberi manfaat atau tidak berguna. Contoh Budaya Politik Apatis Jika seseorang bersikap menolak kehadiran politik di wilayahnya serta memiliki pandangan buruk terhadap pemilihan umum, hal itu berarti ia memiliki orientasi politik yang bersifat apatis. Contoh ini jika dilihat dari sisi orientasi budaya politiknya, maka sikap menolak dan memiliki pandangan buruk terhadap kehadiran politik adalah bagian dari orientasi afektif karena melibatkan perasaan. Perasaan tersebut bisa berupa penolakan atau penerimaan sistem politik tersebut. Contoh lain budaya politik apatis adalah sikap tahu tetapi tidak mau tahu masyarakat, tidak pernah terjadi aksi protes atau unjuk rasa, masyarakat tidak mampu mengenal sistem politik, dan hilangnya semangat nasionalisme. Budaya Politik Mobilisasi Budaya politik mobilisasi adalah budaya politik suatu masyarakat di mana sikap atau pola tingkah laku masyarakatnya sengaja didorong atau dimobilisasi agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik. Para pelaku politik praktis biasanya mengorganisir sekelompok masyarakat untuk mengikuti keinginan kelompok politik tertentu atau partai politik tertentu tanpa mempertimbangkan pilihan berdasarkan hati nurani adanya dorongan, individu dan kelompok dalam budaya politik mobilisasi akan bergerak dan mengikuti aturan yang berlaku. Contoh Budaya Politik Mobilisasi Contohnya adalah mobilisasi politik dalam pemilihan kepala desa. Mobilisasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Mobilisasi langsung dapat berupa kampanye terbuka, intimidasi, atau pemberian fasilitas yang bersifat transaksional. Sedangkan contoh mobilisasi tidak langsung dapat berupa memengaruhi opini publik melalui media sosial. Misalkan, seorang calon kepala desa memberikan dorongan kepada warganya agar memilihnya dalam pemilihan kepala desa. Apabila warga tidak memberikan suara untuknya, ia melakukan intimidasi dengan mengancam akan mempersulit pekerjaannya dan keluarganya. Hal semacam ini terus terjadi dalam kurun waktu yang lama dan terus menerus, sehingga masyarakatnya merasa terbiasa dengan hal tersebut. Maka, mobilisasi semacam ini lama kelamaan membudaya di tengah masyarakatnya. Baca juga Budaya Politik di Indonesia Budaya Politik Partisipatif Rasa kedekatan antarsuku yang tinggi, rendahnya kepercayaan terhadap hal-hal lain di luar etnisnya, serta tidak sadar akan kehadiran pemerintah pusat, merupakan ciri-ciri masyarakat yang berbudaya politik partisipatif. Budaya politik partisipatif adalah budaya politik di mana masyarakatnya berorientasi pada struktur input, proses, dan output dari sistem politik. Masyarakatnya sangat aktif dalam kegiatan politik. Dalam budaya politik partisipatif, masyarakat menyadari akan hak dan kewajibannya dalam dunia politik dan memiliki kesadaran politik yang sangat tinggi. Contoh Budaya Politik Partisipatif Contoh budaya politik partisipatif adalah Memberikan suara dalam pemilihan umum atau pemilu. Melakukan unjuk rasa untuk menyuarakan aspirasi. Ikut aktif menjadi anggota partai politik. Aktif dalam musyawarah untuk mencapai mufakat dalam rapat desa. Di lingkungan sekolah, budaya politik partisipatif ditunjukkan dengan mengikuti pemilihan ketua OSIS. Referensi Anggara, Sahya. 2013. Sistem Politik Indonesia. Bandung CV Pustaka Setia Huntington, Samuel P. 1994. Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta Rineka Cipta Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

budaya politik militan adalah